Pembangunan Rehab Irigasi BBI Sukamenanti, Kepala BBI Sumbar Secara Kasat Mata Pembangunan Sudah Sesuai Spek
PASAMAN BARAT, Balai Benih Induk (BBI) Dinas Tanaman Pangan Holtikutural dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tinjaul langsung kegiatan pelaksanaan pembangunan rehab saluran irigasi BBI Sukamenanti yang dilaksanakan CV Ririn Aritama, Selasa (22/8)
“Benar, hari ini kita tinjau pembangunan rehab saluran irigasi BBI Sukamenanti di Pasaman Barat pasca adanya informasi dugaan trik curang kontraktor yang di restui oleh Konsultan Pengawas ,” tutur Vera Yusria Kepala Balai Benih Induk (BBI) Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Sumbar
Ia mengatakan pihaknya meninjau pembangunan itu dalam rangka memastikan pelaksanaan kegiatan pembangunan apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang sudah di rencanakan atau tidak.
“Kita bersama tim termasuk konsultan pengawas sudah cek pembangunan itu dan hasilnya secara kasat mata tidak menemukan hal yang jangal. Sejauh ini sudah sesuai dengan rencana awal,” katanya
Ia mengatakan secara teknis kami sudah menunjuk konsultan pengawas untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan–kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun administrasi bisa berjalan sesuai rencana yang sudah ditetapkan, jelasnya
Sementara itu Konsultan Pengawas pembangunan rehab saluran irigasi BBI Sukamenanti, Ilham mengatakan semua kegiatan sudah ada spesifikasi teknis, sudah ada RAB dan sudah ada perencanaan awal, sejauh ini pelaksanaan pembangunan fisik tidak ada masalah.
“Kita sudah cek pembangunan fisiknya, sejauh ini tidak ada masalah, terhadap pelaksanaan pembangunannya,” ulasnya
Sebelumnya beredar informasi proyek milik Dinas Perkebunan Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat tepatnya pekerjaan Rehab Saluran Irigasi BBI Sukamenanti di Padang Tujuh diduga trik curang kontraktor di restui oleh Konsultan Pengawas.
Ada tiga titik ruas pekerjaan rehab saluran irigasi di lokasi BBI Sukamenanti pada pekerjaan saluran pasangan batu kali terlihat pada bagian sisi kiri dan kanan awal pasangan batu hanya terlihat dipasang satu batu kali saja dengan memanfaatkan bagian dinding galian untuk mengelabui trik pekerjaan agar terlihat lebar hingga puncak dapat sesuai kontrak, tidak itu saja dilokasi pekerjaan para pekerja terlihat melakukan adukan semen tidak menggunakan cetakan takaran hanya dilakukan manual.
Dengan adanya informasi tersebut pihak dinas terkait dan konsultan pengawas turun langsung kelokasi pembangunan dan alhasil tidak ditemukan seperti apa yang disampaikan. (KB)