Kerahkan Puluhan Tim Teknis dan TFL Kelapangan, Bupati Pasbar Minta Masyarakat Yang Demo Kembali Pulang Kerumah Masing-Masing

Dalam rengka mempercepat realisasi bantuan pasca gempa yang terjadi 22 Februari 2022 lalu, Bupati Pasaman Barat Hamsuardi lepas secara resmi puluhan orang Tenaga Teknis dan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL), Kamis (7/9).

Terlihat hadir dalam pelepasan Tim tersebut Sekda Pasaman Barat, Asisten tiga, Kepala Dinas BPBD, Kepala Kesbangpol, Kepala Dinas PUPR, kepala Dinas Kominfo, Plt Kasat Satpol PP dan pihak Polres Pasaman Barat.

“Benar, hari ini saya melepas sebanyak 21 orang Tenaga Teknis Dan tenaga TFL selebihnya sedang berada dilapangan hal itu dalam rangka mempercepat validasi dan realisasi bantuan gempa. Kita berharap semua Tim bekerja sepenuh hati, bantu masyarakat kita,” tutur Bupati Pasaman Barat Hamsuardi

Hamsuardi menyampaikan pelepasan Tim ini dalam rangka memastikan validasi data baik itu data yang sudah di SKan maupun data susulan yang akan kita SKan, katanya

Hamsuardi juga menjelaskan, tim verifikasi dan TFL yang dilepas pada hari itu akan fokus kepada sebanyak 148 yang memilih sistem Reimbursement Mandiri. Ia pun menambahkan, tim yang dilepas itu akan bekerja hingga hari Senin (11/9) sehingga pada hari yang sama akan dilanjutkan dengan rapat bersama stakeholder terkait. Namun tidak melepas kemungkinan, tim akan bekerja sembari mendata sesuai lokasi yang dikunjungi.

“Kita medorong untuk percepatan, mudah-mudahan sampai Senin depan validasi data sudah klir. Dan pelaksanaan penyaluran bantuan bisa terlaksana sesuai dengan aturan,” katanya

Ia mengimbau kepada masyarakat agar kembali kerumah masing-masing, karna tim akan bekerja. Bila masyarakat masih di sini kita takut nanti saat tim teknis kelapangan masyarakat tidak dirumah.

“Kita himbau kepada masyarakat, agar kembali kerumah masing-masing biar tim bekerja dulu,” ulasnya

Sebelumnya Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Arminingdel menjelaskan sebelum melakukan pencairan uang bantuan ada beberapa langkah yang harus dilakukan sesuai petunjuk Inspektur dari BNPB.

Menurutnya dari 86 yang belum diverifikasi ada 50 unit di Kampung Alang Kajai, di Jorong Timbo Abu Kajai asa delapan unit rumah, di Kinali ada tiga orang, di Jorong Pasa lamo Kajai empat unit, di Jorong Rimbo Batu ada 19 unit, di Batang Lingkin ada satu unit rumah dan di Jorong Pasaman Baru ada satu unit rumah

“Jika telah selesai maka akan dipilih metode pembangunannya yang ada tiga metode yakni rembes mandiri yang dikerjakan oleh masyarakat sendiri atau yang punya rumah, rembes aplikator yang dikerjakan oleh pihak ketiga dan metode swakelola mandiri melalui toko,” ujarnya.

Ia menegaskan toko itu dipilih oleh masyarakat dengan catatan tokonya punya izin usaha. Setelah itu baru buat surat pernyataan dan baru dilakukan pembangunan.

Setelah selesai pembangunan maka tim teknis akan melihat kembali dan akan serah terima atau mem Provisional Hand Over (PHO) kalau sudah 100 persen.

“Berdasarkan rekomendasi tim teknis ke Kalaksa BPBD maka BPBD akan mengeluarkan rekomendasi ke BRI untuk pencairan,” pungkasnya (KB)

Editor: Chaniago

Lugas Dalam Pemberitaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *