Terima Piagam Konvergensi Penurunan Stunting 2022 ini Kata Hernina Syaputri

PASAMAN BARAT, Untuk keempat kalinya Kabupaten Pasaman Barat berhasil meraih Peringkat Terbaik I se-Provinsi Sumatera Barat pada Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Konvergensi Penurunan Stunting tahun 2022.

Penghargaan kali ini diserahkan oleh Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dan diterima langsung oleh Wakil Bupati Pasaman Barat  Risnawanto, selaku Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Pasaman Barat di Prime Plaza Hotel-Sanur, Provinsi Bali

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pasaman Barat, Harnina Syahputri mengungkapkan bahwa prestasi tersebut tidak mudah untuk diraih, diperlukan kesatupaduan semua OPD pelaksana aksi dan pemegang program, sehingga tercipta konvergensi program kegiatan di wilayah lokasi fokus yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Daerah setiap tahunnya.

Pelaksanaan penilaian kinerja 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting melibatkan sejumlah OPD yang menangani program kegiatan terkait Gizi Spesifik dan Gizi Sensitif, diantaranya adalah Dinas Kesehatan dan DPPKBP3A terkait Gizi Spesifik seperti asupan gizi, pemeliharaan kesehatan ibu dan anak, remaja putri, calon pengantin, penanganan kekurangan gizi dan gizi buruk, dan pendidikan keluarga.

“OPD yang menangani Gizi Sensitif, antara lain DPU-PR, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Ketahanan Pangan, Disdukcapil, dan Dinas Kominfo,” jelasnya 

Pelaksanaan penilaian kinerja 8 Aksi Konvergensi dikoordinasikan secara teknis oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Aksi Konvergensi di Nagari dikoordinasikan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari. Prestasi Kabupaten Pasaman Barat sebagai Pelaksana Konvergensi Terbaik I bertahan selama 4 (empat) tahun berturut-turut sejak tahun 2019.

“Namun baru tahun ini Kementerian Dalam Negeri memberikan penghargaan secara resmi dalam acara Workshop Penguatan Perencanaan dan Penganggaran melalui 8 Aksi Konvergensi yang diselenggarakan di Bali sejak Tanggal 30 Agustus – 01 September 2022,”katanya.

Prestasi Kabupaten Pasaman Barat dalam pelaksanaan aksi konvergensi sejalan dengan kinerja penurunan stunting. Menurut Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kabupaten Pasaman Barat menunjukkan penurunan prevalensi stunting tercepat di Provinsi Sumatera Barat, dari 31,66 persen pada tahun 2019 menjadi 24 persen pada tahun 2021. 

Meski demikian, lanjut Harnina Syahputri prevalensi stunting Pasaman Barat masih di atas rata-rata Provinsi Sumatera Barat, yakni 23 persen pada tahun 2021.

“Kabupaten Pasaman Barat sejauh ini adalah satu-satunya kabupaten yang sudah melembagakan alias mengintegrasikan konvergensi pencegahan stunting ke dalam sistem perencanaan dan penganggaran di nagari. Pemerintah Nagari di Kabupaten Pasaman Barat baru bisa melaksanakan Musna Perencanaan Nagari  sebelum melaksanakan FGD Rumah Desa Sehat dan Rembuk Stunting. Hal ini diatur dalam panduan perencanaan pembangunan di nagari,” katanya (KB)

Editor: Chaniago

Lugas Dalam Pemberitaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *