Lestarikan Masakan Tradisional Nagari Kajai, IMAPPKA Gelar Lomba Memasak Samba Karambie

PASAMAN BARAT, Ikatan Mahasiswa Pelajar dan Pemuda Nagari Kajai (IMAPPKA) Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) punya cara sendiri menjaga kelestarian masakan tradisional di daerah mereka.

Anak-anak muda ini menggelar lomba memasak yang mereka beri tajuk “Masakan Tradisional Nagari Kajai Mamasak Samba Karambie”.

Terlihat tiga orang Kepala Jorong antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat. Sedikitnya, puluhan kelompok masyarakat mengikuti lomba memasak masakan tradisional Kajai ini. Tiap-tiap kelompok masak beranggotakan tiga orang. Peserta bukan hanya dari kaum ibu, tetapi juga banyak kaum bapak yang ikut lomba masak ini. Masakan yang diperlombakan adalah “samba karambie”.

Para Peserta Lomba Samba Karambie di los Pasar Kajai terlihat antusias mengikuti proses lomba

Lomba dibuka oleh Anggota DPRD Pasaman Barat Ronal Dodya Restu, yang ditandai dengan pembelahan kelapa. Ini sekaligus menjadi simbol, mayoritas masakan tradisional di Nagari Kajai mengunakan bahan kelapa.

Bersama Ronal Dodya Restu hadir pula Kepala Bidang Dinas Pariwisata Syahdan, Pj Wali Nagari Kajai Rahmadani, Ketua Bamus Surya Hanum, Babinsa Nagari Kajai, ninik mamak, alim ulama dan tokoh masyarakat setempat serat ratusan masyarakat ikut hadir dalam kemeriahan acara itu.

“Terima kasih kepada pemuda dan mahasiswa serta semua yang terlibat hingga terlaksananya kegiatan lomba memasak ‘Samba Karambie’ ini,” kata Ronal.

Ronal Dodya Restu mengapresiasi mahasiswa dan pemuda yang telah berupaya melestarikan budaya daerah yang mungkin sudah mulai pudar di tengah-tengah masyarakat.

“Kita berharap kegiatan seperti ini tetap berlanjut k edepannya dan bisa diikuti oleh daerah-daerah lain di Pasaman Barat ini,” lanjut dia.

Sementara Itu Ketua IMAPPKA Febrino Yolanda bersama Ketua M Ravindo Asandra menjelaskan, salah satu tujuan lomba tersebut adalah untuk membangkitkan dan memperkenalkan budaya lama serta masakan tradisional daerahnya ke tengah masyarakat.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan kali kedua. Kita berharap budaya lokal kita yang seperti ini tidak hilang ditelan masa, sehingga ke depan hal ini tetap dilestarikan oleh generasi penerus,” katanya

Dia berharap masakan tradisional ini terus diingat dan dikembangkan, khususnya di Nagari Kajai.

Kegiatan itu rencananya akan dijadikan sebagai agenda tahunan dengan jumlah yang lebih besar. Pada lomba perdana ini, panitia menyediakan puluhan tungku, dan tahun depan akan kita tingkatkan lagi. (KB)

Editor: Chaniago

Lugas Dalam Pemberitaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *