Gelar Upacara Hari Pahlawan, Ini Pesan Wakil Bupati Risnawanto

PASAMAN BARAT, Pemerintah Daerah Pasaman Barat menggelar Upacara Hari Pahlawan ke-78 dan Hari Kesehatan Nasional ke-59 Tahun 2023, pada Jumat (10/11) di Halaman Kantor Bupati setempat. Dalam upacara Wakil Bupati Risnawanto bertindak sebagai inspektur upacara.

Hadir dalam upacara tersebut Bupati Hamsuardi, Forkopimda, Ketua PKK, Ketua GOW, Ketua DWP, Organisasi Pemuda, Organisasi Wanita, stakeholder terkait dan diikuti oleh pelajar, mahasiswa serta seluruh PNS di lingkup Pemerintahan Kabupaten Pasaman Barat.

Dalam amanat Menteri Sosial RI yang dibacakan oleh Wabup Risnawanto menyampaikan bahwa hari Pahlawan ke-78 tahun 2023, diperingati dengan mengusung tema ‘Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan’.

“Tema ini diangkat melalui renungan yang mendalam untuk menjawab ancaman penjajahan modern yang kian nyata. Mengingat kita merupakan pasar yang besar dan dikaruniai begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa seperti tanah yang subur, hasil laut yang melimpah, kandungan bumi yang menyimpan beragam mineral,” katanya.

Wabup Risnawanto menegaskan, itulah tantangan yang sesungguhnya bagi generasi penerus untuk mengelola kekayaan alam dan juga potensi penduduk Indonesia bagi kejayaan Bangsa dan Negara.

“Ancaman dan tantangan ini akan kita taklukkan berbekal semangat yang sama seperti dicontohkan para pejuang 10 November 1945. Tidak mudah memang, tapi pasti bisa. Karena Pahlawan Bangsa telah mengajarkan kita nilai-nilai perjuangan. Nilai yang jika kita ikuti niscaya membawa jejak kemenangan,” ujarnya.

Karena katanya, pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran serta mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara di atas kepentingan kelompok dan atau diri sendiri.

“Para Pahlawan telah mengajarkan kepada kita bahwa kita bukan bangsa pecundang. Kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah. Sebesarapapun ancaman dan tantangan akan kita hadapi. Dengan tangan mengepal dan dada menggelora,”ujarnya.

Dengan hanya berbekal bambu runcing, para Pahlawan dalam Pertempuran 10 November menghadapi musuh yang merupakan Pemenang Perang Dunia dengan persenjataan terbaiknya. Rakyat bergandeng tangan dengan para tokoh masyarakat dan pemuka agama berikut pengikutnya, bersama laskar-laskar pemuda dan pejuang dari seantero Nusantara, semuanya melebur menjadi satu.

“Bersyukur saat ini, semangat untuk berantas kebodohan dan perangi kemiskinan dapat dilihat dan dirasakan denyutnya di seluruh pelosok negeri. Semangat yang berasal dari nilai perjuangan Pahlawan Bangsa di tahun 1945. Semangat yang membawa kita menolak kalah dan menyerah pada keadaan. Menyatukan kita dalam upaya mewujudkan kehidupan kebangsaan yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Serta memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, mewujudkan masa depan yang lebih baik,” katanya (KB)

Editor: Chaniago

Lugas Dalam Pemberitaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *