Gula Merah Dari Sawit, Pemkab Pasaman Barat Bersama BRIN Lakukan Kajian

JAKARTA, KABAHARIAN.COM-Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Pemkab Pasbar) memenuhi undangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memperdalam kajian pembuatan gula merah dari nira sawit. Kunjungan dipimpin oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bappelitbangda Pasbar, Ikhwanri, didampingi Kabid PPM Astra, JF Peneliti Yonerita, dan perwakilan petani pengrajin gula merah dari nira sawit, M. Zenni. Turut hadir tim Balitbang Provinsi Sumatera Barat yang diwakili oleh Edwin.

Kunjungan yang berlangsung di Kantor BRIN Thamrin, Jakarta, pada Selasa (15/10), disambut hangat oleh Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Oetami Dewi, beserta jajarannya.

Dalam pertemuan tersebut, Plt Kepala Bappelitbangda Pasbar, Ikhwanri mengucapkan terima kasih kepada BRIN atas dukungannya dalam menemukan formula pembekuan nira sawit menjadi gula merah. Ia berharap BRIN dapat melanjutkan penelitian lebih lanjut, terutama terkait uji laboratorium untuk memastikan keamanan konsumsi gula merah serta kandungan nutrisinya.

“Terima kasih kepada BRIN yang telah membantu menemukan formula untuk pembekuan nira sawit menjadi gula merah. Kami berharap penelitian ini dapat dilanjutkan, terutama untuk uji laboratorium yang memastikan bahwa gula merah ini aman dikonsumsi,” ujar Ikhwanri.

Ia juga meminta dukungan BRIN dalam penerbitan dokumen paten, indikasi geografis, dan pelabelan agar produk tersebut segera dapat disebarluaskan kepada masyarakat.

“Dukungan dalam penerbitan dokumen paten, indikasi geografis, dan label sangat dibutuhkan agar proses diseminasi kepada masyarakat dapat segera dilaksanakan,” tambahnya.

Perwakilan Balitbang Provinsi Sumatera Barat, Edwin, menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara Bappelitbangda Pasbar dan masyarakat pengrajin gula merah di Kecamatan Sungai Aur. Menurutnya, penelitian mengenai pembuatan gula merah telah membuahkan hasil yang baik dan akan dilanjutkan dengan tahap diseminasi serta pengusulan hak paten.

Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Oetami Dewi menegaskan bahwa pengolahan gula merah dari batang kelapa sawit memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat Pasaman Barat. Namun, ia menekankan pentingnya perbaikan dalam proses dan teknologi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas produk.

“Pengolahan gula merah dari batang kelapa sawit memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi dan pendapatan masyarakat. Namun, masih perlu dilakukan perbaikan dalam proses dan teknologi yang digunakan agar kualitas produk dapat terus ditingkatkan,” jelasnya.

Oetami juga menyoroti pentingnya hilirisasi produk gula merah guna memberikan nilai tambah bagi para petani setempat. Hal ini, menurutnya, akan berdampak positif pada kesejahteraan mereka. Ia mendorong Pemkab Pasbar untuk mengambil langkah-langkah strategis, seperti pelatihan bagi pengrajin gula merah, pembentukan kelembagaan produk, penguatan jaringan pemasaran, serta kerja sama dengan berbagai pihak terkait.

Sebagai bentuk komitmen, Oetami segera menugaskan stafnya untuk membantu Pemkab Pasbar dalam memenuhi kebutuhan yang diperlukan guna pengembangan produk gula merah tersebut.

Setelah kunjungan di Jakarta, rombongan Pemkab Pasbar dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN di Gunung Kidul, Yogyakarta, guna memperdalam kajian lebih lanjut. (KB)

Editor: Chaniago

Lugas Dalam Pemberitaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *