Terancam Gagal Panen, Petani Di Kinali Keluhkan Serangan Hama Kutu Daun Dan Petek

KINALI,  Puluhan petani keluhkan serangan hama kutu daun dan petek yang tak berhenti menyerang petani cabe di Langan, Jorong Langgam, Nagari Langgam Saiyo, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) serangan hama tersebut mengakibatkan hasil panen cabe petani merugi.

Hal itu disampaikan oleh Sudirman ketua Kelompok Tani Tuah Sakato jorong langgam, Senin (17/7)

Sudirman mengatakan gangguan hama itu adalah hama kutu daun dan petek menyerang daun cabe di kebun kami. Hama itu sangat berpotensi merugikan petani karena merusak hingga buah cabe.

“Dikelompok tani kami sebanyak 14 orang anggota kelompok yang memiliki kebun cabe dan termasuk kebun saya juga rusak oleh hama kutu daun”,ulasnya 

Ia mengatakan luas lahan cabe kami lebih kurang dua hektar belum lagi lahan para anggota pom yang lain, ada yang satu hektar ada juga yang dua hektar yang dikelola oleh para anggota kelompok, namun akibat serangan hama kutu daun petani kita merugi mencapai puluhan juta, terangnya.

“Tanaman cabe mulai diserang hama penyakit dari umur tiga bulan sampai menjelang berbuah dan termasuk menjelang panen,” sebutnya.

Medapat informasi itu, Kordinator Penyuluhan BPP Kecamatan Kinali Ifna Rahami didampinggi PP-WKP Ahmad Zeni dan Penyuluh lapangan Rismanto turun langsung meninjau kelokasi kebun petani yang terdampak serangan hama daun. 

Ia menyebutkan serangan penyakit kutu daun bukan satu titik ini, namun sangat masif di wilayah Kecamatan Kinali, sebutnya

“Dari laporan pengurus kelompok tani serangan kutu daun itu umumnya menyeluruh di wilayah Kinal. Dan hal tersebut sudah kami laporan secara berkala”, katanya

Petugas PPL Kinali Rismanto menyebutkan antisipasi penaganan terhadap penyakit Betek dilakukan dengan penyemprotan pestisida selain

dengan obat kimia, katanya

Ia mengatakan telah mengimbau kepada petani cabe agar melakukan penyemprotan tiga kali sehari, sehingga hama ini tercegah. Selain penyemprotan dengan pestisida petani dapat mengunakan ramuan tradisional racikan petani, katanya

“Pengobatan berlaku untuk menangani hama bulu yang sekarang sedang masif sekaligus mencegah hama Betek. Untuk penyemprotan biasakan tiga kali sehari, untuk intesitasnya menyesuaikan tingkat pertumbuhan penyakit, pungkasnya (By Roni)

Editor: Chaniago

Lugas Dalam Pemberitaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *